— Pandemi virus corona memberikan dampak nyata pada kesehatan mental. Isolasi, berdiam di rumah, kehilangan pekerjaan, hingga kesulitan ekonomi membuat banyak orang semakin cemas dan stres.
Kecemasan yang tak terkontrol adalah salah satu tanda dari kesehatan mental memburuk. Kondisi ini mesti ditangani sesegera mungkin.
Berikut lima tanda kecemasan semakin parah dan berbahaya.
1. Tidur yang buruk
Kualitas tidur yang semakin buruk menjadi tanda utama tubuh sedang digerogoti cemas dan stres. Tidur yang buruk meliputi sulit tidur, sering terbangun, mimpi buruk, dan waktu tidur berkurang.
2. Fokus pada berita buruk
Cemas dan stres membuat orang cenderung fokus pada berita buruk. Sering kali berita buruk itu diyakini secara berlebihan dan berakibat pada intensitas cemas dan stres yang meningkat.
3. Tak bersemangat
Kehilangan minat dan kesenangan atau tak lagi bersemangat menjadi tanda cemas yang semakin menjadi-jadi. Hal ini terjadi pada semua aspek kehidupan, bahkan untuk menghubungi orang lain seperti teman dan keluarga.
“Ketika kita tidak dapat menemukan kesenangan dalam apa pun dan kita mulai merasa mati rasa, itu pertanda bahwa kita mungkin memerlukan bantuan dan dukungan,” ujar psikolog Shauna Springer
4. Tak berdaya
Tak berdaya merupakan kondisi tubuh yang tak mampu melakukan aktivitas apapun. Ketidakberdayaan ini dapat melumpuhkan tubuh. Rasa putus asa juga semakin membebani pikiran.
5. Berpikiran untuk bunuh diri
Pada tahap yang semakin parah dan putus asa, muncul pikiran untuk mengakhiri kehidupan. Pikiran negatif untuk melanjutkan hidup terus bermunculan.
Tanda-tanda kecemasan dan stres yang semakin parah ini mesti diatasi segera. Jangan biarkan hal-hal negatif memenuhi pikiran.
Berikut cara mengatasi kecemasan yang semakin parah.
1. Berhubungan dengan teman dan keluarga
Mulai lah kembali berhubungan dengan teman dan keluarga. Hubungan sosial dapat meredakan kecemasan dan menghilangkan rasa kesepian.
2. Menarik napas panjang
Coba lah untuk menarik napas panjang dan dalam. Menarik napas yang panjang dapat memulihkan organ tubuh dan mengurangi rasa gugup.
3. Bersyukur
Studi menunjukkan, orang yang bersyukur lebih bahagia dan optimistis. Bersyukur lah mulai dari hal-hal kecil yang ditemukan sepanjang hari.
4. Buat jadwal
Mulai lah kembali menata kehidupan dengan membuat jadwal untuk hal-hal kecil seperti rutin tidur dan bangun di jam yang sama, sarapan, berolahraga, dan sebagainya. Rutinitas dapat membantu mengurangi kecemasan.
5. Hati-hati dengan media
Media merupakan sumber berita buruk. Pilih lah sumber berita yang terpercaya. Jangan membiarkan diri larut pada berita buruk, coba lah fokus pada kabar baik dan optimistis.
Hati-hati pula dalam menggunakan media sosial. Ikuti sumber atau orang-orang yang menyebarkan semangat dan inspirasi.
6. Senyum dan tertawa
Senyum dan tertawa adalah cara mudah untuk menyalurkan emosi. Senyum dan tertawa juga dapat meredakan kecemasan dan membuat tubuh lupa akan stres.