BOLAGILA, Seoul Kecelakaan massal yang menewaskan sedikitnya 151 orang selama perayaan Halloween di Itaewon Seoul, Korea Selatan pada hari Sabtu adalah salah satu tragedi paling mematikan yang pernah terjadi di seluruh dunia dalam setidaknya 1 dekade tahun terakhir, CNN International mencatat.
Itu terjadi hanya beberapa minggu setelah 131 orang tewas dalam insiden yang terjadi setelah pertandingan sepak bola panas antara dua tim terbesar Indonesia di Stadion Kanjuruhan di Jawa Timur pada 1 Oktober, demikian seperti dikutip dari CNN, Minggu (30/10/2022).
Pada kesempatan itu, pendukung kedua tim bentrok di tribun sebelum tumpah ruah ke lapangan. Namun, para penyelidik menyalahkan sebagian besar kematian karena penggunaan gas air mata oleh polisi sebagai tindakan pengendalian massa.
Tragedi di Indonesia ini diakui sebagai salah satu bencana stadion terburuk di dunia dan disejajarkan dengan bencana Stadion Hillsborough 1989 di Sheffield, Inggris, di mana lebih dari 90 orang tewas dalam kerumunan.
Ini juga memiliki kesamaan dengan salah satu bencana sepak bola terburuk di Afrika, ketika 126 orang tewas di sebuah stadion di Ghana pada tahun 2001 setelah polisi menembakkan gas air mata ke penggemar yang melakukan kerusuhan.
Insiden di Kamboja hingga Mekkah
Di ibu kota Kamboja, Phnom Penh, kepanikan massal menyebar pada hari terakhir festival air tahun 2010. Sedikitnya 350 orang tewas dalam kecelakaan yang terjadi di jembatan dekat Istana Kerajaan.
Bahkan lebih banyak orang meninggal di Arab Saudi pada tahun 1990 selama ziarah haji tahunan, ketika lebih dari seribu peziarah dihancurkan sampai mati di dalam terowongan al-Muaissem dekat kota suci Muslim Mekah. Pada 2015, naksir mematikan lainnya melihat 717 peziarah Muslim terbunuh.
Di India pada tahun 2009, desas-desus tentang tanah longsor memicu kerumunan maut para peziarah di kuil Naina Devi di negara bagian Himachal Pradesh dan sedikitnya 145 orang tewas. Sebulan kemudian, 147 orang tewas dalam kecelakaan di kuil Chamunda dekat kota bersejarah Jodhpur.