BOLAGILA – Bayi menangis adalah rutinitas yang sudah sangat lazim. Yang mungkin tidak semua orang tahu adalah, bayi sudah mulai belajar menangis sejak di dalam kandungan!
Dikutip dari buku Hamil Tanpa Galau karya Teman Bumil, janin mulai belajar menangis sejak usia kehamilan 26 pekan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, hal ini juga terbilang wajar.
Hanya saja, menangis di dalam kandungan prosesnya lebih kompleks. Untuk bisa menangis, janin membutuhkan koordinasi berbagai sistem tubuh seperti otot wajah dan pernapasan.
“Hal utama yang dibutuhkan untuk bayi menangis adalah suara,” kata Chaunie Brusie, RN, seorang bidan dan perawat anak, dikutip dari Very Well Family.
Dalam riset di Acta Paediatrica, disebutkan bahwa menangis membutuhkan komponen non vokal dan vokal. Di dalam rahim, janin menangis dengan menunjukkan komponen non vokal.
Apa saja tandanya janin menangis dalam kandungan?
Janin menangis di dalam kandungan bisa terjadi lebih cepat di usia kehamilan 20 minggu. Penelitian yang diterbitkan dalam ADC Fetal & Neonatal Edition tahun 2005 menunjukkan, janin bisa menangis dengan melakukan serangkaian gerakan tubuh dengan bantuan sistem pernapasan, bukan hanya suara.
Nah, berikut lima gerakan yang dikaitkan sebagai penyebab dan tanda janin menangis di dalam kandungan:
- Menjulurkan lidah
- Berupaya melakukan koordinasi pernapasan yang lebih kompleks
- Membuka dan menggerakkan mulut
- Menggetarkan dagu atau area mulutnya
- Menelan
- Menangis adalah tonggak perkembangan penting bayi bayi sebagai upaya mengkoordinasikan sistem tubuhnya. Seorang bayi mulai mengembangkan semua indra dan gerakan saat berada di rahim. Kemampuan ini termasuk menirukan tangisan.
Bayi dalam kandungan bisa terkejut dan bergerak. Namun, sulit untuk mengetahui apakah mereka benar-benar menangis di dalam rahim, kecuali dengan pemeriksaan USG. Tapi, penelitian menunjukkan bahwa janin memang bisa menangis di dalam kandungan.