BolaGila – Minum kopi ternyata berkaitan dengan penurunan risiko penyakit hati kronis dan kondisi kesehatan hati lainnya. Hal itu terungkap dalam penelitian terbaru di Inggris. Studi yang diterbitkan dalam jurnal BMC Public Health pada 22 Juni 2021 menemukan bahwa peminum kopi memiliki 21 persen penurunan risiko penyakit hati dan 49 persen lebih rendah terkena risiko kematian akibat penyakit hati kronis.
Melansir Healthline, Sabtu 26 Mei 2021, manfaat kesehatan tersebut terlihat meningkat dari orang yang minum sekitar empat cangkir kopi sehari dan paling menonjol pada orang yang minum kopi bubuk daripada yang minum kopi instan.
Studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa kopi ternyata bermanfaat bagi kesehatan hati. Walaupun para peneliti masih mempelajari bagaimana kopi dapat melawan penyakit hati, tetapi mereka menduga karena minuman tersebut memiliki sifat anti-inflamasi atau anti-fibrotik.
Para peneliti mengevaluasi data kesehatan dari 495.585 orang yang dilacak selama rata-rata 10 tahun. Dari kelompok tersebut, sebanyak 78 persen mengonsumsi kopi bubuk berkafein, kopi instan, atau kopi tanpa kafein, dan 22 persen tidak mengonsumsi kopi.
Sepanjang penelitian, ada 3.600 kasus penyakit hati kronis atau steatosis, penumpukan lemak di hati. Ada pula 184 kasus karsinoma hepatoseluler atau kanker hati.
Para peminum kopi dalam penelitian ini memiliki 21 persen penurunan risiko penyakit hati kronis dan 20 persen lebih rendah terkena risiko penyakit hati berlemak. Peserta studi yang minum kopi juga memiliki 49 persen penurunan risiko kematian akibat penyakit hati kronis.
Manfaat Kesehatan
Manfaat kesehatan paling menonjol di antara peminum kopi ada pada kopi bubuk berkafein. Meskipun kopi instan dan kopi tanpa kafein dikaitkan dengan manfaat kesehatan, kopi bubuk memiliki efek terbesar.
Menurut para peneliti, kopi bubuk mengandung kahweol dan cafestol tingkat tertinggi. Dua bahan tersebut dianggap melindungi terhadap penyakit hati.
Manfaat kesehatan diratakan pada empat hingga lima cangkir kopi sehari. Para peneliti mengatakan kopi berpotensi digunakan sebagai cara yang terjangkau dan dapat mudah untuk membantu mengurangi risiko penyakit hati.
“Meskipun juga ditunjukkan dalam penelitian sebelumnya, makalah ini tampaknya memberikan yang paling meyakinkan hingga saat ini bahwa konsumsi kopi dikaitkan dengan penurunan kematian terkait hati pada kohort berbasis populasi yang besar,” kata Dr. Joseph Lim, ahli hepatologi Yale Medicine. dan profesor di Yale School of Medicine.
Menurut Dr. Albert Do, ahli hepatologi Yale Medicine, direktur klinis program penyakit hati berlemak, dan profesor di Universitas Yale, studi ini menambah bukti yang berkembang bahwa kopi bermanfaat bagi hati.
“Ada penelitian sebelumnya yang menunjukkan risiko sirosis yang lebih rendah (jaringan parut hati yang parah), perbaikan penyakit hati berlemak, tingkat rawat inap yang lebih rendah dan kematian pada sirosis, terkait dengan penggunaan kopi,” kata Do.
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan tingkat enzim hati yang lebih rendah. Seringkali, kadar enzim hati yang tinggi bisa menjadi tanda peradangan atau kerusakan pada hati.
Tinjauan lainnya pada 2016 juga menemukan bahwa minum kopi dapat membantu mengimbangi kerusakan hati yang akibat konsumsi berlebih makanan dan alkohol tertentu. Menurut Dr. Tamar Taddei, ahli hepatologi Yale Medicine dan profesor di Yale School of Medicine, sulit untuk menentukan bagaimana dan mengapa kopi dapat memerangi penyakit hati.
“Ini mungkin memiliki sifat anti-inflamasi atau anti-fibrotik, dua jalur utama dan saling terkait untuk penyakit hati dan kanker hati,” kata Taddei.
Penelitian Lebih Lanjut
Mungkin juga ada faktor lain yang berkontribusi yang belum diidentifikasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi bagaimana kopi dan cara pembuatannya dapat meningkatkan hasil kesehatan pada orang dengan masalah hati.
“Kita perlu belajar lebih banyak tentang komponen kopi apa dan bagian mana dari proses pembuatan kopi, dari biji hingga cangkir, yang bermanfaat,” kata Taddei.
Do, yang merawat pasien dengan penyakit hati berlemak non alkohol, merekomendasikan satu hingga dua cangkir kopi hitam berkafein per hari. Orang yang mengalami masalah mulas atau gastrointestinal harus menyesuaikan asupan kopi mereka tergantung pada apa yang dapat mereka toleransi.
Selain itu, orang dengan penyakit jantung parah atau tekanan darah tinggi yang parah juga harus menghindari kopi berlebih jika memperburuk kondisi mereka.
“Meskipun individu harus terus merasa diyakinkan bahwa mereka dapat terus minum kopi pada tingkat saat ini, saya tidak akan menyarankan peningkatan tingkat konsumsi dengan maksud meningkatkan hasil hati,” tutup Lim. (Jihan Karina Lasena)
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona