“Sudah ada mutasi baru yang masuk yaitu mutasi dari India. Ada dua insiden yang sudah kita lihat, dua-duanya di Jakarta,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers yang disiarkan Sekretariat Presiden, Senin (3/5/2021).
Menurut keterangan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, varian India yang terdeteksi ini merupakan B1617.
Seberapa bahaya varian B1617?
Diketahui varian Corona B1617 ini memiliki dua mutasi kunci, yakni E484Q dan L452R. Para peneliti pun menduga dua mutasi ini menyebabkan varian B1617 menjadi lebih mudah menular.Imunolog dari Institut national de la recherche scientifique (INRS), Dr Alain Lamarre, juga mengatakan bahwa adanya kemungkinan varian B1617 ini bisa menurunkan efektivitas vaksin COVID-19.
Menurut virolog di Louisiana State University, Amerika Serikat, Dr Jeremy Kamil, varian B1617 memiliki kemiripan dengan varian baru Corona dari Afrika Selatan dan Brasil, karena bisa melawan antibodi.
Meski begitu, ia meyakini hal tersebut tak membuat varian B1617 menjadi lebih berbahaya dari strain virus Corona lainnya.”Saya meragukan bahwa varian India ini lebih menular dibandingkan varian Inggris. Itu seharusnya membuat kita semestinya tidak panik,” kata Dr Kamil yang dikutip dari BBC.