– Merebaknya virus corona, membuat para peneliti di berbagai belahan dunia melakukan banyak studi, tak terkecuali China yang menjadi tempat penyebaran virus corona pertama kalinya.
Belakangan, para peneliti China melakukan studi tahap awal yang menemukan hasil bahwa seseorang dengan golongan darah A memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi.Ingin tahu selengkapnya? Berikut ulasannya dari berbagai sumber.
Darah A Lebih Berisiko
penelitian awal di China menemukan bahwa seseorang dengan golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi virus corona atau covid-19. Sebanyak 2.000 pasien terinfeksi corona di Wuhan dan Shenzhen tengah dilibatkan dalam penelitian tersebut.
Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan darah mereka yang terinfeksi dan warga lokal yang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan golongan darah A menunjukkan infeksi lebih tinggi dan cenderung mengembangkan gejala corona lebih parah.
Kemungkinan Risiko
Sejauh ini, memang masih belum ada peninjauan ulang oleh peneliti yang lain. Penulis studi juga mengingatkan, kemungkinan ada risiko yang timbul bila menggunakan studi yang tengah dipublikasikan di Medrxiv pada 11 Maret itu dijadikan sebagai panduan dalam penanganan tindakan klinis saat ini.
Butuh Penguat Proteksi pada Golongan Darah A
Para peneliti mengatakan bahwa dokter dan pemerintah bisa menjadikan hal ini sebagai pertimbangan. Seperti halnya mempertimbangkan golongan darah A dalam upaya mencegah penyebaran virus.
“Individu dengan golongan darah A mungkin memerlukan penguatan proteksi pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi,” tulis pemimpin studi Wang Xinghuan.
Pasien Infeksi Berdarah A Perlu Penanganan Lebih
Pemimpin studi juga mengatakan bahwa pasien yang tengah terinfeksi dan memiliki golongan darah A perlu mendapatkan penanganan yang lebih.
“Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu mendapat penanganan yang lebih serius dan pengobatan yang lebih agresif,” tulisnya.
Penelitian Lebih Lanjut
Para peneliti yang tidak tergabung dalam studi itu mengatakan kepada South China Morning Post, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil sampel yang lebih luas untuk menentukan panduan praktik medis soal golongan darah itu.
“Jika Anda memiliki tipe darah A, tak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan 100 persen terinfeksi,” kata peneliti di Tianjin Gao Yingdai.
“Namun, bila Anda bergolongan darah O, bukan berarti Anda benar-benar aman juga. Anda tetap perlu mencuci tangan dan mengikuti panduan yang dikeluarkan oleh Pemerintah,” timpalnya.